Langsung ke konten utama

Unggulan

MPASI, Manfaat dan Resep Ikan Salmon!

  Manfaat dan Resep Salmon untuk Menu MPASI Bayi Usia 6-12 Bulan. Saat bayi masuk usia 6 bulan, ia sudah mulai bisa makan makanan padat, tidak lagi hanya minum ASI. Salah satu bahan MPASI yang popular di kalangan ibu-ibu adalah ikan salmon. Ikan yang satu ini terkenal dengan sumber lemak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak bayi. Berikut penjelasan seputar manfaat salmon dan resepnya untuk MPASI bayi usia 6-12 bulan.   Manfaat salmon dalam menu MPASI bayi. Di balik dagingnya yang lembut, salmon menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan bayi. Terbukti, dalam 300-400 gr salmon mengandung 200 kalori yang penting untuk menambah lemak Si Kecil. Bayi membutuhkan banyak lemak karena berperan dalam kebutuhan harian energi bayi. Setidaknya, lemak menyumbang 40-50% kebutuhan energi Si Kecil setiap hari. Nah, agar lebih jelas, berikut manfaat salmon dalam menu MPASI bayi.   1.     Meningkatkan perkembangan otak bayi. Sudah bukan rahasia lagi ...

Perkembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia 0-5 Tahun.

 

Ahli patologi wicara-bahasa Caroline Bown A.M. Ph.D. merangkum tonggak perkembangan kemampuan berbahasa anak dari rentang usia baru lahir hingga lima tahun. Tonggak perkembangan itu dibagi menjadi dua jenis, yaitu perkembangan Bahasa reseptif dan Bahasa ekspresif.

Kemampuan Bahasa reseptif adalah kemampuan berbahasa yang mencakup mendengar dan mengerti ujaran orang lain. Tahap-tahapnya sebagai berikut:

Bayi baru lahir akan menyadari adanya suara-suara di sekitarnya. Mereka mendengarkan percapakapan orang-orang di dekatnya. Dia juga akan terkejut atau menangis ketika ada suara yang tidak diinginkan (tiba-tiba). Suara keras membangunkan para bayi dan mereka akan menjadi “kaku” ketika merespons suara-suara baru.

Cukup mencengangkan bahwa bayi baru lahir hingga tiga bulan belajar memalingkan kepala ketika Moms berbicara dan tersenyum ketika mendengar suara Moms. Faktanya, Si Kecil seperti mengenal suara familiar Moms dan akan menghentikan tangisnya ketika mendengar suara tersebut. Bayi di bawah usia tiga bulan juga akan menghentikan aktifitasnya dan memperhatikan lebih seksama suara yang tidak dikenal. Mereka juga sering akan merespons suara-suara lembut meskipun suara tersebut tidak mereka kenali.

Pada umur empat hingga enam bulan, bayi merespons kata “tidak”. Mereka juga responsif dengan perubahan nada bicara Moms dan pada suara yang bukan merupakan percakapan manusia, misalnya suara mainan. Mereka juga menikmati musik dan irama serta menunjukkan ketertarikan pada sumber-sumber suara di sekitar.

Umur 7 hingga 12 bulan adalah saat-saat menarik dan menyenangkan. Pada tahap ini, mereka sudah terlihat mendengarkan ketika diajak bicara, memalingkan kepala dan memandang wajah orang yang memanggil namanya, serta menemukan kesenangan dalam permainan seperti “cilukba”. Dia telah mengenal nama-nama dan objek-objek familiar seperti Mama, Papa, dan telepon, serta mulai merespons permintaan dan pertanyaan.

Umur satu hingga dua tahun, Si Kecil telah dapat menunjukkan gambar-gambar di dalam buku, menunjuk ke beberapa anggota tubuh ketika ditanya, mengikuti perintah sederhana, dan mengerti pertanyaan sederhana. Si Kecil sekarang suka mendengarkan cerita-cerita sederhana untuknya. Di masa ini, dia akan meminta Moms menceritakan cerita kesukaannya berkali-kali.

Kemudian pada umur 2-3 tahun, dia akan sudah memahami dua kalimat perintah, seperti misalnya “Copot kaus kakimu dan taruh di keranjang cucian”. Dia juga dapat mengerti konsep yang berlawanan seperti panas dan dingin, baik dan buruk, berhenti dan berjalan, dll. Dia akan memperhatikan suara telepon dan bel pintu serta akan menunjuk kea rah tersebut, merasa senang, meminta Moms menjawab, atau berusaha menjawabnya sendiri.

Si Kecil yang telah berumur tiga hingga empat tahun telah memahami kalimat pertanyaan sederhana. Dia dapat mendengar Moms ketika memanggilnya dari ruang sebelah. Pada usia ini, gejala kesulitan pendengaran bisa menjadi jelas. Jika Moms ragu-ragu terhadap perkembangan pendengaran Si Kecil, Moms bisa memeriksanya ke ahli audiologi klinis.

Pada usia 4-5 tahun, Si Kecil akan menikmati bergam cerita dan dapat menjawab pertanyaan sederhana tentang cerita tersebut. Dia mendengar dan memahami apa yang dikatakan orang lain (dengan alasan) di rumah atau lingkungan sekolahnya. Kemampuan Si Kecil untuk dapat mendengar setiap saat harus sudah tidak diragukan lagi. Jika Moms ragu, segera periksakan ke ahli audiologi klinis. Jika Moms ragu terhadap pemahaman Bahasa Si Kecil, jadwalkan konsultasi ke ahli patologi wicara-bahasa atau terapis wicara-bahasa.

Sementara itu, kemampuan berbahasa ekspresif meliputi kemampuan berbicara dan menggunakan Bahasa. Berikut ini tahap-tahapnya:

Bayi yang baru lahir membuat suara-suara yang dapat membuat orang lain tahu bahwa dia sedang senang atau merasa kesakitan.

Bayi usia baru lahir hingga tiga bulan tersenyum ketika melihat Moms. Dia mengulang satu suara berkali-kali saat merasa nyaman. Tangisan terdengar berbeda tergantung apa yang sedang dia rasakan.

Gumaman, ocehan, dan suara-suara khas bayi muncul pada usia empat hingga enam bulan. Bayi mengoceh seolah-olah sedang berbicara. Dia dapat menyampaikan maksud dengan menggunakan suara-suara dan gerak tubuh ketika menginginkan sesuatu atau meminta orang dewasa melakukan sesuatu. Dia dapat membuat suara yang sangat “mendesak” Moms untuk bertindak.

Ocehan bayi berubah pada umur 7-12 bulan. Bayi mulai dapat mengatakan beberapa konsonan, huruf vocal panjang, dan huruf vocal pendek. Dia menggunakan suara-suara selain menangis untuk mendapatkan perhatian Moms dan berusaha mempertahankannya. Si Kecil akan mengucapkan kata-kata pertamanya sekitar umur ini.

Saat berusia 1-2 tahun, dia akan dapat mengatakan kalimat yang terdiri dari dua kata. Ucapannya juga akan semakin jelas karena dia sudah lebih mampu mengucapkan dan menggunakan konsonan.

Perkembangan kosakata sedang pesat-pesatnya pada umur dua hingga tiga tahun. Kalimat yang dibuat juga terdiri dari hingga tiga kata. Anggota keluarga yang lain biasanya dapat memahami Si Kecil. Dia akan sering bertanya dan berkomentar untuk menarik perhatian Moms.

Si Kecil telah dapat membuat kalimat yang lebih panjang pada usia 3-4 tahun. Dia akan berbicara tentang banyak hal yang terjadi jauh dari rumah serta tertarik membicarakan kegiatan prasekolah, teman, atau pengalaman menarik lainnya. Perkataannya biasanya telah lancar dan orang selain kerabat keluarga dapat mengerti apa yang dikatakannya. Jika Si Kecil menunjukkan gejala gagap, segera temui ahli patologi wicara-bahasa. Gagap bukanlah tahapan normal belajar berbicara, begitu pula dengan suara serak yang tetap/berkepanjangan.

Pada usia 4-5 tahun, Si Kecil telah dapat berbicara dengan jelas dan lancar dengan menggunakan suara yang mudah didengar. Dia dapat membuat kalimat panjang dan detail, menggunakan tata Bahasa seperti orang dewasa, menceritakan kisah imajiner tetap berpegang pada topik, dan melafalkan kata-kata dengan benar. Beberapa anak kemungkinan masih akan cadel karena masih sulit mengucapkan konsonan tertentu. Namun, mereka seharusnya dapat dipahami dengan mudah oleh orang dewasa dan anak-anak lainnya.

Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer