Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Perkembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia 0-5 Tahun.
Ahli patologi wicara-bahasa Caroline Bown A.M. Ph.D.
merangkum tonggak perkembangan kemampuan berbahasa anak dari rentang usia baru
lahir hingga lima tahun. Tonggak perkembangan itu dibagi menjadi dua jenis,
yaitu perkembangan Bahasa reseptif dan Bahasa ekspresif.
Kemampuan Bahasa reseptif adalah kemampuan berbahasa yang
mencakup mendengar dan mengerti ujaran orang lain. Tahap-tahapnya sebagai
berikut:
Bayi baru lahir akan menyadari adanya suara-suara di
sekitarnya. Mereka mendengarkan percapakapan orang-orang di dekatnya. Dia juga
akan terkejut atau menangis ketika ada suara yang tidak diinginkan (tiba-tiba).
Suara keras membangunkan para bayi dan mereka akan menjadi “kaku” ketika
merespons suara-suara baru.
Cukup mencengangkan bahwa bayi baru lahir hingga tiga bulan
belajar memalingkan kepala ketika Moms berbicara dan tersenyum ketika mendengar
suara Moms. Faktanya, Si Kecil seperti mengenal suara familiar Moms dan akan
menghentikan tangisnya ketika mendengar suara tersebut. Bayi di bawah usia tiga
bulan juga akan menghentikan aktifitasnya dan memperhatikan lebih seksama suara
yang tidak dikenal. Mereka juga sering akan merespons suara-suara lembut
meskipun suara tersebut tidak mereka kenali.
Pada umur empat hingga enam bulan, bayi merespons kata
“tidak”. Mereka juga responsif dengan perubahan nada bicara Moms dan pada suara
yang bukan merupakan percakapan manusia, misalnya suara mainan. Mereka juga
menikmati musik dan irama serta menunjukkan ketertarikan pada sumber-sumber
suara di sekitar.
Umur 7 hingga 12 bulan adalah saat-saat menarik dan
menyenangkan. Pada tahap ini, mereka sudah terlihat mendengarkan ketika diajak
bicara, memalingkan kepala dan memandang wajah orang yang memanggil namanya,
serta menemukan kesenangan dalam permainan seperti “cilukba”. Dia telah
mengenal nama-nama dan objek-objek familiar seperti Mama, Papa, dan telepon,
serta mulai merespons permintaan dan pertanyaan.
Umur satu hingga dua tahun, Si Kecil telah dapat menunjukkan
gambar-gambar di dalam buku, menunjuk ke beberapa anggota tubuh ketika ditanya,
mengikuti perintah sederhana, dan mengerti pertanyaan sederhana. Si Kecil
sekarang suka mendengarkan cerita-cerita sederhana untuknya. Di masa ini, dia
akan meminta Moms menceritakan cerita kesukaannya berkali-kali.
Kemudian pada umur 2-3 tahun, dia akan sudah memahami dua
kalimat perintah, seperti misalnya “Copot kaus kakimu dan taruh di keranjang
cucian”. Dia juga dapat mengerti konsep yang berlawanan seperti panas dan dingin,
baik dan buruk, berhenti dan berjalan, dll. Dia akan memperhatikan suara
telepon dan bel pintu serta akan menunjuk kea rah tersebut, merasa senang,
meminta Moms menjawab, atau berusaha menjawabnya sendiri.
Si Kecil yang telah berumur tiga hingga empat tahun telah
memahami kalimat pertanyaan sederhana. Dia dapat mendengar Moms ketika
memanggilnya dari ruang sebelah. Pada usia ini, gejala kesulitan pendengaran
bisa menjadi jelas. Jika Moms ragu-ragu terhadap perkembangan pendengaran Si
Kecil, Moms bisa memeriksanya ke ahli audiologi klinis.
Pada usia 4-5 tahun, Si Kecil akan menikmati bergam cerita
dan dapat menjawab pertanyaan sederhana tentang cerita tersebut. Dia mendengar
dan memahami apa yang dikatakan orang lain (dengan alasan) di rumah atau lingkungan
sekolahnya. Kemampuan Si Kecil untuk dapat mendengar setiap saat harus sudah
tidak diragukan lagi. Jika Moms ragu, segera periksakan ke ahli audiologi
klinis. Jika Moms ragu terhadap pemahaman Bahasa Si Kecil, jadwalkan konsultasi
ke ahli patologi wicara-bahasa atau terapis wicara-bahasa.
Sementara itu, kemampuan berbahasa ekspresif meliputi
kemampuan berbicara dan menggunakan Bahasa. Berikut ini tahap-tahapnya:
Bayi yang baru lahir membuat suara-suara yang dapat membuat
orang lain tahu bahwa dia sedang senang atau merasa kesakitan.
Bayi usia baru lahir hingga tiga bulan tersenyum ketika
melihat Moms. Dia mengulang satu suara berkali-kali saat merasa nyaman.
Tangisan terdengar berbeda tergantung apa yang sedang dia rasakan.
Gumaman, ocehan, dan suara-suara khas bayi muncul pada usia
empat hingga enam bulan. Bayi mengoceh seolah-olah sedang berbicara. Dia dapat
menyampaikan maksud dengan menggunakan suara-suara dan gerak tubuh ketika
menginginkan sesuatu atau meminta orang dewasa melakukan sesuatu. Dia dapat
membuat suara yang sangat “mendesak” Moms untuk bertindak.
Ocehan bayi berubah pada umur 7-12 bulan. Bayi mulai dapat
mengatakan beberapa konsonan, huruf vocal panjang, dan huruf vocal pendek. Dia
menggunakan suara-suara selain menangis untuk mendapatkan perhatian Moms dan
berusaha mempertahankannya. Si Kecil akan mengucapkan kata-kata pertamanya
sekitar umur ini.
Saat berusia 1-2 tahun, dia akan dapat mengatakan kalimat
yang terdiri dari dua kata. Ucapannya juga akan semakin jelas karena dia sudah
lebih mampu mengucapkan dan menggunakan konsonan.
Perkembangan kosakata sedang pesat-pesatnya pada umur dua
hingga tiga tahun. Kalimat yang dibuat juga terdiri dari hingga tiga kata.
Anggota keluarga yang lain biasanya dapat memahami Si Kecil. Dia akan sering
bertanya dan berkomentar untuk menarik perhatian Moms.
Si Kecil telah dapat membuat kalimat yang lebih panjang pada
usia 3-4 tahun. Dia akan berbicara tentang banyak hal yang terjadi jauh dari
rumah serta tertarik membicarakan kegiatan prasekolah, teman, atau pengalaman
menarik lainnya. Perkataannya biasanya telah lancar dan orang selain kerabat
keluarga dapat mengerti apa yang dikatakannya. Jika Si Kecil menunjukkan gejala
gagap, segera temui ahli patologi wicara-bahasa. Gagap bukanlah tahapan normal
belajar berbicara, begitu pula dengan suara serak yang tetap/berkepanjangan.
Pada usia 4-5 tahun, Si Kecil telah dapat berbicara dengan
jelas dan lancar dengan menggunakan suara yang mudah didengar. Dia dapat
membuat kalimat panjang dan detail, menggunakan tata Bahasa seperti orang
dewasa, menceritakan kisah imajiner tetap berpegang pada topik, dan melafalkan
kata-kata dengan benar. Beberapa anak kemungkinan masih akan cadel karena masih
sulit mengucapkan konsonan tertentu. Namun, mereka seharusnya dapat dipahami
dengan mudah oleh orang dewasa dan anak-anak lainnya.
Semoga bermanfaat.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Panduan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bayi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Apa pengaruhnya MPASI untuk perkembangan Bayi?
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar