Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Informasi Penting tentang Pemberian MPASI pada Bayi.
Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) atau susu formula merupakan salah satu periode penting dalam 1000 hari pertama kehidupan seorang anak. Periode ini juga merupakan momen kritis Si Kecil untuk belajar makan. Terlebih lagi, pemberian MPASI yang tepat dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan optimal Si Kecil.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada masa transisi ini,
banyak bayi mengalami gagal tumbuh yang disebabkan oleh kualitas MPASI yang
kurang baik. Oleh karena itu, cara pemberian MPASI yang tepat dan pertanyaan
lain seputar MPASI akan dibahas tuntas dalam artikel berikut ini.
Prinsip Dasar Pemberian MPASI.
MPASI dianjurkan untuk diberikan mengikuti 4 prinsip berikut:
1.
Tepat Waktu.
MPASI diberikan pada usia yang tepat,
yaitu ketika ASI saja tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. IDAI dan WHO
merekomendasikan pemberian MPASI selambat-lambatnya usia 6 bulan. Namun, pada
kondisi tertentu misalnya kenaikan berat badan (BB) yang kurang baik, Si Kecil
dapat mulai diberikan MPASI setelah dievaluasi penyebabnya dan setelah kesiapan
makannya dinilai oleh dokter.
Tanda kesiapan memulai MPASI yang
harus dinilai bersama dokter yaitu:
· Si Kecil menunjukkan ketertarikan
terhadap makanan.
· Leher tegak dan Si Kecil dapat
mengangkat kepala sendiri tanpa bantuan.
· Refleks ‘melepeh’ (mengeluarkan
makanan dari mulut) berkurang.
ESPGHAN (Asosiasi Dokter Anak Khusus Nutrisi dan Pencernaan
di Eropa) merekomendasikan pemberian MPASI paling cepat pada usia 12 minggu dan
tidak lebih lambat dari usia 26 minggu (6 bulan). Pemberian MPASI terlalu dini
berisiko menyebabkan infeksi saluran pencernaan, alergi, dan obesitas.
Sedangkan jika terlalu lambat akan menyebabkan kekurangan
asupan gizi hingga stunting. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter
anak untuk menilai apakah Si Kecil sudah boleh mulai diberikan makanan
pendamping ASI.
2.
Cukup (adequate)
Menu MPASI yang diberikan disarankan
mengandung kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi lagi oleh ASI, terutama
jumlah energi, protein, zat besi, dan zinc. Tidak ada satu jenis makanan
yang dapat memenuhi semuanya. Oleh karena itu, berikan MPASI yang bervariasi
dan mencukupi sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta
mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral.
Menu seperti ini dikenal dengan menu
lengkap. Kenalkan buah dan sayur-sayuran dalam jumlah kecil dengan memerhatikan
asupan dan komposisi karbohidrat, protein, dan lemak pada MPASI. Berikanlah
MPASI dari bahan makanan yang biasa keluarga makan.
Contohnya ikan kembung, yang ternyata
memiliki kandungan protein yang tidak jauh berbeda dari ikan salmon. Bahkan,
kandungan zat besi dan DHA ikan kembung lebih tinggi disbanding ikan salmon
yang cukup favorit menjadi menu MPASI.
Selain itu, berhati-hatilah dengan
panduan MPASI yang banyak beredar, misalnya MPASI 4 bintang. Sebelum mengikuti
panduan ini, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk
memastikan keamanannya.
MPASI diberikan dengan jumlah dan
tekstur yang ditingkatkan sesuai tahapannya. Keterlambatan pengenalan tekstur
pada usia 6-9 bulan berisiko menyebabkan masalah makan pada anak di kemudian
hari. Gunakan mengkuk berukuran 250ml untuk memastikan asupan Si Kecil. Berikut
panduan pemberian MPASI:
Usia |
Jumlah
MPASI |
Frekuensi |
Tekstur |
6 bulan |
2-3
sendok makan |
2-3
kali sehari |
Bubur
kental (pure), saring, hingga lumat. |
8
bulan(6-9 bulan) |
Tingkatkan
bertahap hingga ½ mangkuk 250 ml (200 kkal/hari atau 30% dari target
kebutuhan kalori) |
2-3
kali sehari + snack 1-2 kali sehari |
Makanan
saring kasar, dapat memulai finger food. |
9-12
bulan |
½-
¾ mangkuk 250 ml (300 kkal/hari atau 50% dari target kebutuhan kalori) |
3-4
kali sehari + snack 1-2 kali sehari |
Nasi
tim, makanan cincang halus atau kasar. |
12-23
bulan |
¾
mangkuk 250 ml (550 kkal/hari atau 70% dari target kebutuhan kalori) |
3-4
kali sehari + snack 1-2 kali sehari |
Sama
dengan makanan yang dimakan keluarga. |
|
|
|
|
3. Aman dan Higienis (safe)
Perhatikan kebersihan tangan, bahan dan peralatan MPASI
selama proses persiapan, pembuatan, penyimpanan, dan penyajian MPASI. Pisahkan
talenan untuk memotong bahan makanan mentah dan makanan matang. Cucilah tangan
sebelum mempersiapkan MPASI dan sebelum menyuapi Si Kecil.
Bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan, simpan
MPASI di kulkas dengan suhu kurang dari 5 derajat Celsius (kulkas bawah).
Simpan daging dan ikan dalam plastic dan letakkan terpisah dari makanan yang
telah dimasak. Makanan yang disimpan dalam suhu ruang (5-60 derajat Celsius),
hanya dapat bertahan selama 2 jam.
MPASI yang matang dapat disimpan di lemari es (dengan suhu
kurang dari 5 derajat Celsius), untuk pemberian makan selama sehari setelah
disimpan dalam wadah tertutup. Lama penyimpanan tergantung dari jenis bahan
makanan yang digunakan.
MPASI yang disimpan beku dapat dihangatkan dengan direndam
air bersama plastic pembungkus makanan dan pastikan mengganti air setiap 30
menit. MPASI dapat juga dihangatkan menggunakan microwave, namun perlu
diperhatikan bahwa panas yang dihasilkan tidak tersebar merata. Perlu diingat,
makanan beku yang telah dihangatkan tidak baik untuk dibekukan kembali.
4. Diberikan Dengan Cara yang Tepat (properly
fed).
Pemberian MPASI diberikan dengan cara
yang responsive (responsive feeding), artinya pemberian MPASI ini harus
konsisten sesuai sinyal lapar dan kenyang dari Si Kecil. Walaupun diberikan
dengan cara yang responsif, pemberian MPASI tetap perlu jadwal yang teratur,
yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya, dengan
waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit
Bila Si Kecil menunjukkan tanda tidak
mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan wajah, atau menangis), tawarkan
kembali makanan secara netral, yaitu tanpa membujuk ataupun memaksa. Bila
setelah 10-15 menit tetap tidak mau makan, akhiri proses makan. Ibu harus
bersabar dan mendorong bayi makan sendiri sesuai tahapan usia Si Kecil. Hindari
memaksa Si Kecil menghabiskan makanan.
Dalam memberikkan MPASI, ciptakan
suasana makan yang menyenangkan (tidak ada paksaan), serta tidak ada ditraksi
(mainan, televisi, perangkat permainan elektronik). Tawarkan selalu jenis
makanan yang baru. Terkadang butuh pengenalan 10-15 kali agar makanan dapat
diterima dan dimakan oleh Si Kecil. Sajikan jenis makanan baru bersama dengan
makanan yang disukai Si Kecil.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Mengenai MPASI
Beberapa pertanyaan di bawah ini sering kali ditanyakan oleh
para ibu, terutama pada masa-masa awal pemberian MPASI:
MPASI apa yang sebaiknya pertama kali diperkenalkan?
Tidak ada aturan mengenai makanan apa yang harus
diperkenalkan pertama kali. Yang penting diingat adalah penuhi kebutuhan
nutrisi anak dengan memberikan karbohidrat, protein, dan lemak yang cukup,
serta mengenalkan beragam jenis makanan. Tidak ada penundaan jenis protein
tertentu (daging, ikan, dan telur boleh diberikan sejak usia 6 bulan).
Bolehkah diberikan MPASI instan?
MPASI buatan pabrik dapat dijadikan pilihan karena telah
diperkaya (fortifikasi) dengan zat besi dan mikronutrien lainnya. Tetapi, Bunda
disarankan dapat menyiapkan sendiri makanan Si Kecil, serta pastikan untuk
memilih makanan dengan kandungan protein dan zat besi yang cukup, misalnya
daging sapi atau hati ayam.
Apakah MPASI boleh ditambahkan gula dan garam?
Pemberian gula dan garam pada MPASI dapat mempermudah bayi
menerima makanan, dan sampai saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan
adanya hubungan antara garam pada bayi dengan munculnya masalah jantung dan
pembuluh darah saat dewasa.
Untuk bayi 6-12 bulan, garam dibutuhkan sebanyak 0,9 gr per
hari atau setara dengan seujung sendok the. Sedangkan penambahan gula
diperbolehkan sampai maksimal 5 gram per 100 kkal. Dengan menambahkan sedikit
gula pada makanan, batas asupan gula tersebut tidak akan terlampaui.
Karena kandungan nutrisinya yang dianggap lebih baik, banyak
orang tua yang hendak memberikan garam Himalaya pada bayinya melalui MPASI.
Namun, hal ini tidak dianjurkan dan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter
terlebih dahulu.
Mengapa jus buah untuk MPASI sebaiknya dihindari?
American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan konsumsi jus
buah pada bayi usia 0-12 bulan. Karena tidak berkontribusi untuk pola diet yang
sehat. Bayi dapat mengkonsumsi buah dalam bentuk buah potong. Sedangkan untuk
anak yang lebih besar dapat diberikan jus buah maksimal 120ml/hari atau sekitar
setengah gelas air mineral kemasan.
Konsumsi jus buah berlebihan dapat menyebabkan berat badan
anak menjadi tidak naik, karena jus buah tidak mengandung protein dan sering
kali mengurangi asupan makanan bergizi lainnya. Penting untuk diingat, yang
diberikan adalah benar-benar jus buah, bukan minuman rasa buah.
Bolehkah MPASI diberikan dengan Baby-Led Weaning
(BLW)?
Pemberian MPASI dengan metode BLW berarti bayi makan sendiri
menggunakan tangannya, tanpa disuapi oleh orang dewasa. Metode ini tidak
dianjurkan oleh IDAI, mengingat ada risiko tersedak. Selain itu, asupan protein
serta zat besi mungkin tidak memadai, terutama pada bayi kurang dari 8 bulan,
karena kemampuan motoric menelannya belum baik. Dianjurkan untuk berkonsultasi
ke dokter anak jika ingin menggunakan metode ini.
Nah, para orangtua perlu menikmati seluruh proses pemberian
MPASI, karena selain bertujuan untuk memberikan nutrisi dan melatih kemampuan
makan Si Kecil, MPASI juga bermaksud membentuk kedekatan bayi dengan orang tua.
Jangan lupa, cek kenaikan berat badan Si Kecil setiap bulannya dan bandingkan
dengan kurva pertumbuhan anak menurut WHO, yah.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Panduan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bayi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kenali Kebutuhan Vitamin untuk Bayi dan Perannya Sebagai Penambah Nafsu Makan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar