Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
MPASI, Cara Menyimpan MPASI Bayi.
Agar Kualitasnya Tetap Terjaga,
Pahami Cara Menyimpan MPASI Bayi yang Benar.
Pemilihan bahan dan pembuatan MPASI
untuk bayi rasanya kurang lengkap bila tidak disertai dengan cara menyimpan
yang tepat. Sebaik apa pun kualitas bahan yang dipilih dan sehebat apa pun
teknik pemasakan MPASI bayi, tentu hasilnya kurang optimal bila cara menyimpan
tidak sesuai. Tak perlu bingung, mari pahami dan terapkan cara menyimpan MPASI
bayi agar kualitas zat dan gizi di dalamnya tetap terjaga, yuk!
Pentingnya tahu cara membuat dan
menyimpan MPASI sendiri.
Selepas menyusu ASI, bayi
perlahan-lahan mulai mengenal makanan padat dengan tetap diberikan ASI maupun
susu formula bayi.
Ketika bayi mulai belajar makan
makanan pendamping ASI (MPASI), orangtua biasanya mempertimbangkan jenis
makanan yang pas untuk Si Kecil.
Pemilihan dan pemberian makanan bayi
bukan hanya bertujuan untuk membuatnya kenyang, tetapi juga membantu memenuhi
kebutuhan gizi bayi setiap harinya.
Selain pemilihan jenis atau bahan
makanan, cara menyimpan MPASI bayi tidak kalah penting untuk diperhatikan.
Jadi, ketika nantinya menu MPASI,
baik menu campuran maupun menu MPASI tunggal, diberikan sesuai jadwal MPASI
bayi kualitasnya akan tetap terjaga.
Proses pembuatan hingga penyimpanan
MPASI bayi pada dasarnya tidak sulit. Bahkan, Anda sebenarnya bisa membeli
MPASI instan di supermarket terdekat maupun mengolah MPASI sendiri.
Kedua bentuk MPASI tersebut sama-sama
baik sehingga tinggal Anda sesuaikan dengan selera dan kebutuhan bayi.
Sebelum mengolah sendiri dan
menerapkan cara menyimpan MPASI, ketahui keuntungan dan kelemahan dalam membuat
makanan padat bayi sendiri.
Keuntungan membuat MPASI bayi
sendiri.
Beberapa orangtua memiliki berbagai
alasan mengapa mereka lebih memilih untuk membuat makanan bayi sendiri, yakni:
· Orangtua tahu persis apa yang dimakan
bayinya.
· Meskipun tidak selalu, makanan bayi
buatan sendiri biasanya dianggap lebih ekonomis daripada MPASI instan yang
dijual di toko.
· Orangtua dapat memilih sendiri
buah-buahan, sayuran dan makanan lainnya untuk dijadikan puree, dan tidak mengandalkan rasa
yang disediakan oleh produsen makanan bayi.
· Bayi akan terbiasa mengonsumsi
makanan yang dimakan anggota keluarga lain, tapi dalam bentuk berbeda.
· MPASI bayi bisa tahan lama asal cara
menyimpan sesuai dengan aturannya.
Kelemahan makanan bayi buatan
sendiri.
Berikut adalah beberapa faktor
kelemahan yang kerap membuat orangtua menyerah untuk membuat makanan bayi
sendiri, yaitu:
· Waktu. Orangtua membutuhkan waktu
untuk membuat dan menyiapkan banyak porsi kecil makanan bayi. Tentu saja
menggunakan makanan yang sudah dikemas dapat menghemat banyak waktu.
· Kenyamanan. Takaran makanan bayi yang
dikemas pastinya sudah diukur dengan tepat sehingga siap disajikan langsung.
· Penyimpanan. Makanan bayi buatan
sendiri biasanya tidak terlalu tahan lama seperti MPASI instan.
Kelemahan lain dari MPASI bayi olahan
sendiri yakni harus didinginkan sehingga dapat memenuhi lemari es.
Hal ini tentu menjadi semakin sulit
ketika Anda sudah membuat banyak porsi sebelumnya atau tidak memiliki ruang
penyimpanan yang cukup.
Sementara makanan bayi atau MPASI
instan yang dikemas umunya tidak perlu disimpan di dalam lemari es kecuali
setelah dibuka.
Bagaimana cara menyimpan MPASI bayi
yang tepat?
Cara membuat makanan bayi bagi setiap
orangtua tentu tidak sama, begitu pula dengan cara menyimpan MPASI tersebut.
Ada orangtua yang lebih suka membuat
makanan bayi sedikit demi sedikit atau baru dibuat setiap kali makan maupun
sekali dalam sehari. Namun, ada juga yang membuat makanan bayi dalam jumlah
cukup banyak agar dapat disimpan untuk beberapa waktu ke depan.
Sebenarnya, tidak ada yang salah
ataupun benar dari kedua pilihan tersebut. Bahkan, ketika berencana untuk
membuat MPASI bayi dalam porsi yang agak banyak, Anda tidak perlu khawatir
mengenai cara menyimpan makanan ini.
Supaya lebih awet dan kualitasnya
terjaga, terapkan cara menyimpan MPASI bayi yang tepat dengan menaruhnya di
dalam wadah penyimpanan khusus.
Wadah penyimpanan atau disebut food
container merupakan salah satu peralatan MPASI yang berguna dalam menyimpan
makanan. Ada berbagai jenis wadah penyimpanan dengan beragam ukuran sehingga
bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Wadah penyimpanan MPASI ini juga bisa
Anda letakkan di dalam kulkas maupun freezer untuk menjaga keawetannya.
Jadi, ketika tiba saatnya akan diberikan kepada bayi, Anda bisa langsung
mengolahnya sesuai porsi yang telah dipisahkan sebelumnya.
Penting untuk menyiapkan dan
menyajikan MPASI bayi dari makanan yang telah disimpan sebelumnya sesuai dengan
porsi.
Hindari menempatkan porsi MPASI yang
terlalu banyak sehingga malah disisakan oleh Si Kecil. Melansir dari Cleveland
Clinic, sisa makanan ini dapat memicu pertumbuhan bakteri pada makanan bayi dan
membuat kualitasnya menurun.
Idealnya, MPASI bayi buatan sendiri
tidak boleh dibiarkan berada di suhu kamar dalam waktu yang lama. Sebaiknya,
buang makanan bayi tersebut bila sudah berada di suhu kamar lebih dari dua jam.
Cara menyimpan MPASI yang perlu
diperhatikan.
Cara menyimpan MPASI bayi yang baik
dan benar sebenarnya tidak sulit. Dengan catatan, Anda memahami aturan
penyimpanan makanan bayi ini.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI) anjuran menyimpan MPASI bayi yakni dengan cara sebagai berikut:
· Simpan makanan seperti daging, ikan,
telur, susu, pasta, serta sayur-sayuran di dalam kulkas bersuhu kurang dari 5
derajat Celcius.
· Simpan daging dan ikan di dalam wadah
plastic dan letakkan secara terpisah dari makanan yang telah matang dan
bahan-bahan siap makan.
· Selurug makanan harus disimpan sesuai
dengan petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.
· Hindari mengolah dan menyajikan
makanan yang telah melewati tanggal kadaluwarsa.
· Makanan yang seharusnya disimpan pada
kulkas tidak boleh diberikan atau diolah kembali setelah berada di suhu ruang
selama dua jam atau lebih.
· Makanan yang telah dicairkan dari freezer
maupun kulkas harus segera diolah.
· Makanan beku yang telah dimasak
sebaiknya tidak dibekukan lagi
· Pisahkan pisau dan talenan untuk
makanan matang dan makanan mentah terutama daging, ikan, ayam.
· Makanan matang disimpan di suhu
ruangan tidak boleh lebih dari 2 jam.
Usahakan untuk selalu menempatkan
MPASI bayi dalam wadah kedap udara kemudian biasakan menyimpan di dalam lemari
es atau freezer sebagai cara yang tepat.
Berbeda dengan makanan padat atau
MPASI bayi yang diolah sendiri, MPASI instan tidak perlu disimpan di dalam
lemari es selama belum dibuka.
Nah, jangan lupa untuk menghangatkan
kembali MPASI yang telah disimpan sebelumnya saat waktu makan bayi tiba dan
biarkan hingga agak dingin sebelum disajikan.
Perlukah menambahkan bumbu ke dalam
MPASI?
Sebelum menerapkan cara menyimpan
MPASI yang tepat, sah-sah saja untuk menambahkan bumbu selama proses pengolahan
MPASI bayi.
Bumbu seperti gula, garam, maupun
micin untuk bayi boleh ditambahkan ke dalam makanan guna menambah cita rasa.
Bahkan, penambahan bumbu-bumbu
tersebut biasanya dapat membuat bayi tidak susah makan sehingga lebih semangat
menyantap makanannya. Keinginanannya untuk makan dengan lahap ini secara tidak
langsung dapat mencegah bayi mengalami masalah gizi.
Sementara madu untuk bayi belum boleh
diberikan sebelum usianya genap 12 bulan atau 1 tahun. Namun, Anda bisa
mengganti madu dengan menambahkan keju untuk bayi maupun sari buah untuk bayi
sebagai penguat rasa makanan.
Selain lezat, keju, dan sari buah
juga mengandung beragam zat gizi untuk melengkapi kebutuhan harian Si Kecil,
termasuk kandungan vitamin untuk bayi.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Panduan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bayi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kenali Kebutuhan Vitamin untuk Bayi dan Perannya Sebagai Penambah Nafsu Makan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar