Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Jenis, Takaran, dan Aturan Pemberian Minyak Goreng untuk Bayi.
Minyak goreng bisa menjadi sumber
lemak tambahan untuk bayi pada fase MPASI (makanan pendamping ASI). Seiring
meningkatkan kebutuhan lemak Si Kecil, tentu asupan lemak dari makanan sebaiknya
juga semakin banyak. Sebagai sumber lemak tambahan, seperti apa jenis, takaran,
dan cara memakai minyak goreng yang baik untuk bayi? Simak penjelasannya, ya!
Kenapa bayi butuh asupan lemak yang
cukup?
Berbeda dengan orang dewasa yang
perlu mengurangi lemak, bayi justru butuh asupan yang cukup banyak. Mengutip
dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lemak omega 3 dan omega 6
berperan penting dalam pertumbuhan otak bayi.
Selain itu, asam dokosaheksanoik
(DHA) dan asam arakidonat (ARA) bermanfaat untuk perkembangan jaringan saraf
dan retina mata bayi. Tidak heran bayi membutuhkan lemak dari makanan untuk
mendukung perkembangan otaknya. Bahkan 85 % otak bayi terdiri dari lemak.
Pada ASI, sekitar 50 – 60%
kandungannya adalah lemak. Itu sebabnya, penting untuk menyesuaikan kandungan
lemak dalam menu MPASI dengan kebutuhan gizi harian bayi.
Jenis minyak goreng yang baik untuk
bayi.
Salah satu sumber lemak adalah minyak
yang mudah ibu dapatkan di warung sampai supermarket. Lalu, jenis minyak goreng
seperti apa yang baik untuk mencukupi kebutuhan lemak bayi?
Mengutip dari Pregnancy, Birth, &
Baby, untuk bayi usia kurang dari 2 tahun bisa mendapatkan lemak dari berbagai
jenis minyak. Pada masa MPASI, bayi masih membutuhkan lemak jenuh, tak jenuh,
bahkan trans.
Berikut beberapa jenis minyak goreng
untuk diberikan dalam menu MPASI bayi.
1.
Minyak kelapa.
Jenis minyak
goreng yang satu ini terbagi menjadi dua. Pertama adalah minyak kelapa biasa
alias refined coconut oil dan kedua minyak kelapa murni atau popular
dengan nama virgin coconut oil (VCO).
Cara
pengolahan minyak kelapa yaitu dengan mengeringkan daging buah kelapa, kemudian
diambil minyaknya. Sementara itu, minyak kelapa murni atau VCO berasal dari
kelapa segar.
Pertanyaan
yang mungkin muncul di benak Anda, apakah bayi tidak boleh menerima minyak
kelapa biasa?
Jawaban
singkatnya, tentu saja boleh. Ini karena minyak kelapa biasa atau murni
sama-sama bermanfaat sebagai sumber lemak dalam menu MPASI Si Kecil.
Mengutip dari
Nutrision Solutions, kandungan lemak dalam minyak kelapa yaitu:
·
91
% lemak jenuh
·
2
% lemak tak jenuh ganda (omega 6), dan
·
7
% lemak tak jenuh Tunggal (omega 9).
Itulah mengapa
minyak kelapa termasuk sumber lemak yang bisa ibu berikan kepada bayi.
2.
Minyak kelapa sawit.
Sumber lemak
lainnya yang bisa ibu berikan untuk bayi adalah minyak goreng kelapa sawit.
Jenis minyak kelapa yang satu ini paling umum Masyarakat pakai sebagai minyak
goreng.
Minyak kelapa
sawit atau palm oil mengandung banyak lemak tak jenuh dengan rincian
sebagai berikut:
·
68
% lemak jenuh,
·
10
% lemak tak jenuh ganda (omega 6),
·
39
% lemak tak jenuh Tunggal (omega 9)
Selain itu,
minyak kelapa sawit bisa meningkatkan kalori pada makanan Si Kecil. Ibu bisa
memakai minyak kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan lemak bayi. Cukup satu
sendok teh setiap kali memasak.
3.
Minyak canola.
Jenis minyak
goreng yang satu ini termasuk minyak nabati yang berasal dari biji tanaman
canola. Sama seperti minyak kelapa biasa, kelapa murni, dan kelapa sawit,
minyak canola juga bisa ibu pakai untuk dicampur ke dalam makanan bayi.
Nama canola
adalah singkatan dari Canada Oil sebagai negara penghasil minyak tersebut.
Minyak canola tinggi kandungan lemak tak jenuh. Berikut kandungan lemak dalam
minyak ini:
·
61
% lemak tak jenuh Tunggal (omega 9),
·
11
% lemak tak jenuh ganda (omega 3),
·
21
% lemak tak jenuh ganda (omega 6), dan
·
7
% lemak jenuh.
Ibu bisa
memakai minyak canola sebagai tumisan untuk makanan bayi karena termasuk salah
satu pilihan minyak goreng yang baik.
4.
Minyak zaitun.
Sesuai dengan
namanya, jenis minyak yang satu ini berasal dari buah zaitun yang diperas
kemudian menghasilkan minyak. Buah zaitun memiliki 2 warna, yakni hijau dan
hitam yang sesuai dari Tingkat kematangannya.
Bila ibu
melihat buah zaitun warna hijau, artinya masih mentah. Sementara saat sudah
berubah warna menjadi hitam, tandanya sudah matang.
Minyak zaitun
atau olive oil termasuk ke dalam sumber lemak tak jenuh Tunggal jenis
lemak omega 9. Kandugan lemak dalam minyak zaitun yaitu:
·
15
% lemak jenuh,
·
9
% lemak tak jenuh ganda (omega 6),
·
1
% lemak tak jenuh ganda (omega 3), dan
·
75
% lemak tak jenuh Tunggal (omega 9).
Pada 100 ml
minyak zaitun mengandung 884 kalori dan 100 gr lemak total. Minyak zaitun bisa
ibu pakai untuk tumis atau goreng menu makanan bayi.
Takaran minyak goreng untuk bayi.
Meski bayi membutuhkan lemak yang
tinggi, bukan berarti ibu bisa memberikan banyak minyak dalam menu makan Si
Kecil. Sebaiknya, ibu hanya menggunakan minyak goreng sebanyak ¼ sendok teh
untuk 200 gr makanan bayi. Sebab jika terlalu banyak, bisa memicu masalah
pencernaan pada bayi seperti diare.
Cara memberikan minyak goreng untuk
bayi.
Sebenarnya, tidak ada cara khusus
dalam menggunakan minyak goreng untuk mengolah menu makan bayi. Sebagai
referensi, ibu bisa memasukkan minyak sebelum masak untuk menumis atau
menggoreng bahan makanan. Selain itu, ibu juga bisa menuangkan ¼ sendok
teh minyak ke dalam makanan bayi yang sudah jadi.
Lagi-lagi, minyak goreng bisa menjadi
sumber lemak tambahan untuk bayi. Meski begitu, Anda tidak perlu menggunakan
minyak goreng yang sulit ibu dapat hanya karena menuliskan label yang lebih
sehat.
Bayi membutuhkan lemak dari semua
jenis minyak goreng, tidak seperti orang dewasa yang perlu mengurangi makanan
berminyak.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Panduan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bayi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kenali Kebutuhan Vitamin untuk Bayi dan Perannya Sebagai Penambah Nafsu Makan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar