Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sebelum Memberikan Yoghurt untuk Bayi, Ini Panduan Yang Perlu Dipahami.
Yoghurt termasuk makanan kaya protein
dan bisa bantu melancarkan pencernaan. Yoghurt bukan hanya bermanfaat untuk
orang dewasa, bayi dan anak pun ternyata juga membutuhkannya. Akan tetapi,
kapan waktu yang tepat untuk memberikan yoghurt kepada bayi?
Di usia berapa orangtua boleh
memberikan yoghurt untuk bayi?
Yoghurt bukan hanya susu yang
berbentuk kental, melainkan hasil olahan dari susu yang difermentasikan.
Yoghurt sudah bisa Anda berikan untuk bayi sejak ia berusia 6 bulan. Ini karena
pada usia di atas 6 bulan, bayi sudah boleh memulai makan makanan yang bertekstur
lebih padat dari sebelumnya yang hanya ASI.
Makanan dengan tekstur padat ini
disebut dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Jika Anda masih merasa was-was
saat ingin memberikan yoghurt untuk bayi, Anda bisa memberikannya di sekitar
usia 9-10 bulan.
Pertimbangkan juga takaran saji
yoghurt yang sesuai untuk usia bayi saat ini. Takaran saji yoghurt untuk bayi
usia dari 8-12 buln yang dianjurkan biasanya sebanyak ¼ atau ½ cangkir.
Ketika buah hati Anda memasuki usia
12-24 bulan, Anda bisa memberikannya lebih dari ½ cangkir yoghurt. Selain
mempertimbangkan kapan pemberiannya, Anda juga harus berhati-hati dengan jenis
yoghurt yang dibeli terutama bila bayi punya alergi susu sapi.
Biasaya, produk susu (dairy
product) tidak dianjurkan untuk bayi sampai usianya minimal 12 bulan atau 1
tahun. Hanya saja, pengecualian untuk yoghurt dan keju untuk bayi yang bisa
dikonsumsi sebelum usia 12 bulan.
Namun kembali lagi, hal ini tentu
sebaiknya dipertimbangkan sesuai kondisi tubuh dan kebutuhan bayi agar tetap
dapat memberikan manfaat yang optimal.
Apa manfaat yoghurt untuk bayi?
Yoghurt baik diberikan untuk bayi
karena bermanfaat dan bergizi. Asupan yoghurt dapat membantu memenuhi kebutuhan
gizi bayi agar tidak terjadi masalah gizi pada bayi. Selain mudah dicari,
yoghurt memiliki kandungan probiotik dan protein di dalamnya.
Kandungan probiotik ini dapat
mendukung kerja sistem kekebalan tubuh untuk menjaga sistem pencernaan dari
serangan bakteri jahat penyebab masalah pencernaan.
Bukan hanya itu, kandungan laktosa
yang ada di dalam yoghurt juga lebih sedikit dibandingkan dengan susu murni.
Hanya saja, bila bayi telah didiagnosis punya intoleransi laktosa atau alergi
susu sapi, sebaiknya perhatikan apakah ia menunjukkan gejala alergi.
Melansir dari New Kids Center. Ini
karena bayi yang alergi susu sapi berisiko untuk mengalami alergi yoghurt,
terutama bila yoghurt tersebut diolah dari susu sapi. Jadi, alangkah baiknya
untuk memeriksakan kondisi bayi lebih lanjut dengan dokter anak bila ia
terlihat mengalami gejala alergi.
Berhati-hatilah memilih yoghurt untuk
bayi.
Yoghurt memang bisa jadi camilan
sehat untuk sang buah hati. Akan tetapi, yoghurt juga bisa jadi junk food untuk
anak. Sebab. Beberapa mererk yoghurt mengandung pemanis buatan sebagai
tambahan, pewarna buatan, tinggi sirup jagung fruktosa, dan bahan pengental.
Yoghurt seperti ini sebaiknya
dihindari dan tidak diberikan pada Si Kecil. Selain itu, pilih yoghurt asli
yang memang mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang bisa melancarkan
pencernaan. Sebaiknya, baca label makanan dulu sebelum membelinya untuk tahu
apakah produk itu mengandung probiotik.
Jika terdapat label produk mengandung
bakteri aktif, artinya bakteri baik di dalam yoghurt masih hidup dan belum
hancur akibat proses pembuatan yoghurt. Selain itu, pilihlah yoghurt plain
untuk mengurangi kemungkinannya ada pemanis dan pewarna tambahan yang tidak
perlu bagi anak.
Baca juga informasi nilai gizi yang
tertera pada yoghurt kemasan apakah ada gula tambahannya. Biasanya kandungan
gula laktosa cukup aman untuk Si Kecil karena alami dari yoghurt, bukan pemanis
tambahan.
Jika ada kata gula atau sebutan
kristal tebu, pemanis gaung, sirup jagung fruktosa, dekstrosa, maltose, sirup
malt, sukrosa, perhatikan seberapa banyak kandungannya. Sebaiknya pilihlah yang
tidak mengandung gula tambahan atau kandungan gula tambahannya paling sedikit.
Jika anak Anda masih di bawah 24
bulan, tidak dianjurkan untuk memberikan yoghurt dengan label rendah lemak.
Bolehkah memberikan yoghurt bila bayi
alergi susu sapi?
Jika Si Kecil memiliki alergi
terhadap protein susu, sebaiknya hindari dahulu memberikan yoghurt untuk anak.
Seperti yang sudah disinggung di awal, bayi yang alergi susu sapi berisiko
untuk mengalami alergi yoghurt.
Diskusikan dulu pada dokter apakah
memungkinkan bila Anda memberikan yoghurt untuk bayi sebagai campuran makanan
bayi maupun camilan bayi sesuai jadwal MPASI. Sebab, yoghurt juga mengandung
laktosa seperti susu meskipun kandungan laktosanya sedikit berbeda.
Bila Anda belum mengetahui kondisinya
dengan pasti, coba berikan dan lihat efeknya. Mengutip dari laman Sleep Baby,
setelah Anda coba memberikan yoghurt untuk bayi, tunggulah setidaknya 3 hari ke
depan dan lihat apakah ada reaksi alergi.
Selama 3 hari ke depan ini jangan
berikan makanan baru lainnya agar bisa melihat efek sebab dan akibat dari
yoghurt ke tubuh bayi. Intoleransi laktosa masih aman untuk diberikan yoghurt.
Berbeda dengan produk susu lainnya, yoghurt biasanya lebih mudah ditoleransi
oleh perut bayi.
Akan tetapi, agar lebih yakin,
usahakan untuk segera memeriksakan kondisi Si Kecil ke dokter anak saat
diketahui memiliki intoleransi laktosa terlebih mengalami gejala alergi susu
sapi.
Gejala umum reaksi alergi seperti,
bitnik-bintik merah, gatal, bengkak di sekitar bibir atau mata, muntah dalam
waktu dua jam setelah makan makanan baru. Jika gejala ini terjadi, kemungkinan
buah hati Anda mengalami alergi.
Cara mengolah yoghurt untuk Si Kecil.
Usai memilih dan membeli yoghurt
jenis apa pun sesuai kemampuan bayi Anda bisa langsung memberikannya. Supaya
tidak cepat bosan, Anda juga bisa mengolah yoghurt ke dalam berbagai menu MPASI
di waktu makan utama maupun makan selingan (camilan).
Namun selain itu, berikut beberapa
cara mudah mengolah yoghurt untuk bayi:
1.
Mencampur yoghurt dengan buah-buahan.
Yoghurt bisa
dicampur dengan buah kesukaan Si Kecil. Buah favorit Si Kecil bisa Anda
potong-potong sesuai dengan ukuran dimakannya.
2.
Buat makanan lunak dari campuran buah.
Selain itu,
Anda juga bisa membuat makanan lunak dari campuran buah seperti mangga atau
strawberry. Supaya lebih mudah dimakan Si Kecil, coba hancurkan buah-buahan
tersebut tapi tidak begitu halus baru dicampur dengan yoghurt.
Anda juga bisa
menambahkan topping berupa madu untuk bayi maupun keju sesuai takaran.
3.
Buat yoghurt dengan sereal.
Campuran
semangkuk yoghurt dengan sereal dapat menjadi pilihan menu sarapan Si Kecil.
Sebagai variasi lainnya, Anda bisa menambahkan potongan buah untuk bayi agar
semakin memperkaya kandungan nutrisinya, termasuk vitamin untuk bayi.
4.
Smoothie yoghurt.
Olahan minuman
dengan campuran yoghurt juga bisa Anda berikan untuk bayi. Anda bisa memblender
satu atau beberapa jenis buah secara bersamaan. Setelah diblender, kemudian
tambahkan yoghurt plain ini dan jadilah smoothie.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Panduan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bayi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Cek Berat Badan Ideal Anak Usia 0-5 Tahun, Si Kecil Sudah Sesuai?
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar