Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kebutuhan Cairan Bayi dan Tips untuk Mencukupinya.
Memenuhi kebutuhan cairan atau minum
setiap harinya bukan hanya diperlukan bagi orang dewasa, tetapi juga untuk
bayi. Ya, selain mencukupi asupan nutrisi dari beragam makanan, kebutuhan gizi harian
Si Kecil juga kurang lengkap tanpa terpenuhinya asupan cairan. Memangnya,
kenapa kebutuhan cairan bayi harus terpenuhi dengan baik dan berapa jumlah
idealnya?
Apa pentingnya mencukupi kebutuhan
cairan bayi?
Sebagian besar komposisi tubuh
manusia terdiri dari air. Itulah mengapa sama halnya seperti zat gizi lain
meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral, kebutuhan cairan
atau minum untuk bayi juga harus tercukupi.
Terlebih lagi, cairan sebenarnya
bertugas untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh. Fungsi tersebut mencakup
kerja sistem pencernaan, metabolisme, sel, pengaturan suhu, serta pengaturan
komposisi elektrolit. Secara garis besarnya, kebutuhan cairan atau minum pada
bayi dianggap penting karena turut andil untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tubuhnya.
Berdasarkan laman Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI), usia anak-anak termasuk bayi lebih rentan mengalami dehidrasi
dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini dikarenakan kepekaan tubuh anak-anak,
termasuk bayi, terhadap rasa haus cenderung lebih rendah ketimbang orang
dewasa.
Anak-anak bahkan tidak mampu
menunjukkan dengan baik ketika Ia sedang merasa haus. Kebutuhan cairan atau
minum pada tubuh bayi juga bisa mengalami peningkatan dalam beberapa kondisi
tertentu.
Kondisi yang membuat kebutuhan minum
bayi meningkat misalnya saat sedang bepergian jauh dan berada dalam kondisi
cuaca yang sangat panas ata sangat dingin.
Beberapa kebutuhan cairan bayi?
Bayi baru lahir sampai berusia enam
bulan tidak membutuhkan cairan apa pun kecuali ASI. Selama masa tersebut, ibu
sangat dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi tanpa tambahan
makanan maupun minuman lainnya.
Sementara untuk bayi yang berusia
tujuh bulan sampai dua tahun, berikut kebutuhan cairan harian berdasarkan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI:
· Bayi berusia 7-11 bulan: 800 ml
· Bayi berusia 1-2 tahun: 1200 ml
Bayi berusia di bawah enam bulan
memang tidak memiliki patokan kebutuhan cairan atau minum harian. Akan tetapi,
bayi yang masih dalam masa pemberian ASI eksklusif tersebut punya waktu atau
jadwal menyusui tersendiri.
Menerapkan waktu atau jadwal menyusui
bagi bayi yang masih dalam masa pemberian ASI eksklusif terbilang penting guna
memastikan kebutuhan ASInya tercukupi dengan baik.
Menurut badan kesehatan dunia atau
WHO, memberikan air kepada bayi yang belum genap berusia enam bulan membuatnya
berisiko mengalami diare dan kurang gizi. Ini karena air bisa saja tidak
benar-benar bersih sehingga mengakibatkan bayi mengalami infeksi. Bukan itu
saja, memberi asupan air untuk bayi yang sedang dalam masa ASI ekslusif
membuatnya berhenti menyusui lebih cepat.
Tidak menutup kemungkinan, hal
tersebut akan memperbesar peluang bayi untuk mengalami kurang gizi. Namun, Anda
tidak perlu khawatir karena sebenarnya lebih dari 80% kandungan ASI terdiri
atas air.
Itu sebabnya, ASI disebut sebagai
makanan sekaligus minuman terbaik bagi bayi yang belum berusia enam bulan.
Bahkan saat sedang berada di iklim yang panas sekali pun, bayi yang masih dalam
masa ASI eksklusif tetap tidak diperkenankan mendapat asupan air.
Apa akibatnya jika kebutuhan cairan
Si Kecil tidak terpenuhi?
Jika bayi yang belum berusia enam
bulan tidak diperbolehkan untuk mendapat asupan selain ASI, termasuk air putih,
bayi di atas usia enam bulan justru sebaliknya. Setelah usia Si Kecil masuk ke
masa perkenalan dengan makanan pendamping ASI (MPASI), inilah saatnya Anda
memenuhi kebutuhan cairan atau minum bayi.
Sama halnya seperti orang dewasa,
bayi yang mengalami kekurangan cairan tubuh dapat mengalami dehidrasi dengan
tingkat ringan, sedang, hingga berat.
Perhatikan bila Si Kecil terlihat
terus merasa haus, jarang buang air kecil atau produksi urine berkurang dan
warna urine pekat bisa menandakan Ia mengalami dehidrasi.
Si Kecil mungkin belum mampu
menyampaikan keluhannya secara langsung, tetapi biasanya Ia akan tampak rewel
dan sering haus. Dalam kondisi tersebut, jangan tunda untuk segera membawa bayi
periksa ke dokter agar cepat mendapat penanganan.
Sebab jika tidak segera ditangani,
tubuh bayi bisa semakin lemas dan tidak semangat untuk beraktifitas. Bahkan
lebih parahnya lagi, kondisi dehidrasi yang semakin parah tanpa penanganan
dapat berakibat fatal.
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan
cairan bayi?
Memenuhi kebutuhan cairan atau minum
bayi sebenarnya tidak harus selalu dengan memberikan air putih. Sesekali, Anda
bisa mencoba variasi minuman lain yang tetap sehat maupun menyediakan makanan
dengan kandungan air yang tinggi.
Nah, jangan cepat menyerah jika Si
Kecil tampak enggan minum air, berikut beberapa kiat mudah yang bisa Anda coba:
1.
Berikan air sedikit tapi rutin.
Bukannya
semangat menghabiskannya, memberikan air dalam jumlah banyak sekaligus malah
bisa membuat bayi merasa malas menghabiskannya. Bahkan, terlalu banyak minum
air dalam satu waktu juga bisa membuat bayi merasa kembung dan menunjukkan
tanda kenyang sehingga enggan makan makanan lain.
Jadi,
ketimbang menyodorkan satu botol dot atau sippy cup berisi penuh air,
sebaiknya berikan sedikit demi sedikit.
Ambil
contohnya berikan air setelah makan, saat Ia sedang bermain, setelah bangun
tidur, dan berbagai waktu lainnya yang memungkinkan bayi untuk minum.
2.
Buat sesi minum jadi waktu yang menyenangkan.
Usia
anak-anak, seperti bayi sekarang sangat senang melihat beragam warna dan bentuk
yang menarik. Anda bisa memanfaatkan hal ini untuk mencuri perhatian Si Kecil
agar mau minum lebih banyak air.
Coba tempatkan
air di dalam wadah sippy cup atau botol dot dengan bentuk yang unik dan
warna yang menarik. Jika perlu, beri tambahan sedotan aneka bentuk yang aman
untuk bayi.
Pilihan
lainnya juga bisa dengan membuat infused water sendiri di rumah dengan aneka
buah yang disukai Si Kecil. Tampilan yang menarik serta rasa yang enak dari
infused water biasanya lebih disukai bayi.
Ini karena
saat diminum, infused water akan terasa segar, manis, hingga asam tergantung
dari buah, sayur, maupun rempah-rempah yang digunakan. Dengan begitu, car aini
diharapkan dapat membantu menarik perhatian bayi untuk mau lebih banyak minum
air dibanding Anda memberikannya dalam wadah atau bentuk yang biasa biasa saja.
3.
Perbanyak makanan kaya air.
Selain dengan
air biasa, bantu penuhi kebutuhan cairan atau minum bayi dengan memberikannya
anekan makanan yang mengandung banyak air. Beberapa pilihan makanna kaya air yang
bisa Anda berikan untuk bayi yakni:
·
Semangka,
mengandung 92 ml air
·
Stroberi,
mengandung 91 ml air
·
Jeruk,
mengandung 87 ml air
·
Mentimun,
mengandung 97 ml air
·
Selada,
mengandung 94 ml air
·
Bayam,
mengandung 94 ml air
·
Tomat,
mengandung 92 ml air
·
Brokoli,
mengandung 89 ml air
·
Lemon,
mengandung 92 ml air
·
Nanas,
mengandung 88 ml air
·
Apel,
mengandung 84 ml air
Sayur dan
buah-buahan tersebut bisa Anda olah menjadi sajian menarik maupun dicampur ke
dalam air biasa untuk dijadikan infused water.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Panduan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bayi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Apa pengaruhnya MPASI untuk perkembangan Bayi?
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar