Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kenali Kebutuhan Vitamin untuk Bayi dan Perannya Sebagai Penambah Nafsu Makan.
Mengenalkan dan memberikan beragam
makanan penting untuk membantu memenuhi kebutuhan zat gizi bayi setiap harinya.
Salah satu kebutuhan zat gizi untuk bayi yang harus dipenuhi yakni asupan
vitamin. Asupan nutrisi bayi dalam bentuk vitamin ini pun bisa diperoleh dari
berbagai sumber. Bahkan, vitamin kadang dipakai sebagai penambah nafsu makan
bayi.
Sebenarnya, kenapa vitamin itu
penting untuk bayi dan berapa jumlah yang harus dipenuhi setiap hari?
Kenapa vitamin penting untuk bayi?
Ada berbagai zat gizi yang dibutuhkan
oleh bayi guna mendukung tumbuh kembangnya. Selain zat gizi makro seperti
karbohidrat, protein, dan lemak, zat gizi mikro seperti vitamin juga turut
diperlukan.
Ada dua jenis vitamin, yakni vitamin
larut lemak dan vitamin larut air. Sesuai dengan namanya, vitamin larut lemak
adalah vitamin yang mudah larut di dalam lemak.
Vitamin larut lemak meliputi vitamin
A, D, E, dan K. manfaat dari berbagai jenis vitamin larut lemak ini akan jauh
lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan berlemak.
Sementara vitamin larut air hanya
mampu bercampur bersama air dan tidak dengan lemak. Berbeda dengan vitamin
larut lemak, vitamin larut air memiliki jenis yang lebih banyak yaitu vitamin
B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12, dan C.
Oleh karena terdiri atas berbagai
jenis, manfaat asupan vitamin untuk bayi pun bermacam-macam.
Asupan vitamin A untuk anak misalnya,
penting untuk menjaga kesehatan mata, meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
hingga berperan sebagai antioksidan.
Selain itu, vitamin B untuk anak
secara umum memiliki manfaat dalam memastikan kerja seluruh sel-sel tubuh
berjalan dengan baik.
Vitamin B buat bayi juga bertugas
untuk membantu tubuh mengubah asupan makanan menjadi energi, menghasilkan sel
darah baru, serta memelihara sel-sel kulit, otak, dan jaringan tubuh lainnya.
Namun, karena vitamin B terdiri atas
delapan jenis, maka masing-masing jenisnya pun memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
Sementara itu, vitamin C untuk anak
berfungsi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Bukan itu saja, vitamin C buat
bayi juga mampu menurunkan risiko serangan penyakit kardiovaskular, mencegah
kerusakan mata, sekaligus menjaga kesehatan kulit.
Jika Anda ingin tulang dan gigi bayi
sehat serta kuat, penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin D untuk anak setiap
harinya. Begitu pula bila dengan vitamin E bagi anak yang baik untuk mendukung
sistem kekebalan tubuh, fungsi sel-sel tubuh, dan kesehatan kulit.
Berapa kebutuhan vitamin untuk bayi?
Meski vitamin diperlukan untuk
mendukung kesehatan sekaligus tumbuh kembang bayi, kebutuhan vitamin buat Si
Kecil bisa berbeda-beda. Usia menjadi salah satu faktor penentu kebutuhan
vitamin buat bayi. Seiring bertambahnya usia, biasanya kebutuhan vitamin untuk
bayi akan mengalami peningkatan.
Sejak dilahirkan sampai usia bayi
enam bulan, ASI memang menjadi makanan sekaligus minuman utama Si Kecil atau
dikenal sebagai ASI eksklusif. Akan tetapi, ini bukan berarti bayi yang masih
dalam masa pemberian ASI eksklusif tidak membutuhkan vitamin.
Selama usia bayi belum genap enam
bulan, Anda tidak perlu khawatir kebutuhan vitamin bayi tidak dapat tercukupi.
Pasalnya, ASI memiliki kandungan beberapa vitamin yang dapat membantu kebutuhan
harian untuk bayi.
Itulah yang mendasari mengapa
kebutuhan ASI bayi penting untuk dicukupi berdasarkan waktu atau jadwal
menyusui bayi. Berbeda lagi halnya untuk bayi yang sudah genap berusia enam
bulan. Pada usia bayi yang telah memasuki enam bulan, kebutuhan zat gizi harian
Si Kecil tidak lagi dapat dipenuhi dari ASI eksklusif saja.
Oleh karena itu, Si Kecil butuh
tambahan asupan dari makanan dan minuman untuk membantu mencukupi kebutuhan zat
gizi hariannya. Hanya saja, jika memungkinkan ASI masih tetap bisa diberikan
sampai usia bayi mencapai 24 bulan atau 2 tahun. Pemberian makanan padat kepada
bayi mulai berusia enam bulan dikenal sebagai makanan pendamping ASI (MPASI).
Jadi, asupan vitamin bayi nantinya
didapatkan dari pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai dengan jadwal
MPASI dan porsi makan bayi.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG)
dari Kementerian Kesehatan RI berikut kebutuhan vitamin buat bayi sesuai
usianya.
1.
Usia 0-6 bulan.
Berikut
kebutuhan vitamin untuk bayi 0-6 bulan:
·
Vitamin
A: 375 mikrogram (mcg)
·
Vitamin
D: 5 mcg
·
Vitamin
E: 4 mcg
·
Vitamin
K: 5 mcg
·
Vitamin
B1: 0,3 miligram (mg)
·
Vitamin
B2: 0,3 mg
·
Vitamin
B3: 2 mg
·
Vitamin
B5: 1,7 mg
·
Vitamin
B6: 0,1 mg
·
Vitamin
B7: 5 mcg
·
Vitamin
B9: 65 mcg
·
Vitamin
B12: 0,4 mcg
·
Vitamin
C: 40 mg
2.
Usia 7-12 bulan.
Berikut
kebutuhan vitamin untuk bayi 7-11 bulan:
·
Vitamin
A: 400 mcg
·
Vitamin
D: 5 mcg
·
Vitamin
E: 5 mcg
·
Vitamin
K: 10 mcg
·
Vitamin
B1: 0,4 mg
·
Vitamin
B2: 0,4 mg
·
Vitamin
B3: 4 mg
·
Vitamin
B5: 1,8 mg
·
Vitamin
B6: 0,3 mg
·
Vitamin
B7: 6 mcg
·
Vitamin
B9: 80 mcg
·
Vitamin
B12: 0,5 mcg
·
Vitamin
C: 50 mg
3.
Usia 12-24 bulan.
Berikut
kebutuhan vitamin untuk bayi 12-24 bulan:
·
Vitamin
A: 400 mcg
·
Vitamin
D: 15 mcg
·
Vitamin
E: 6 mcg
·
Vitamin
K: 15 mcg
·
Vitamin
B1: 0,6 mg
·
Vitamin
B2: 0,7 mg
·
Vitamin
B3: 6 mg
·
Vitamin
B5: 2 mg
·
Vitamin
B6: 0,5 mg
·
Vitamin
B7: 8 mcg
·
Vitamin
B9: 160 mcg
·
Vitamin
B12: 0,9 mcg
·
Vitamin
C: 40 mg
Apa saja sumber vitamin untuk bayi?
Ada beragam sumber makanan yang bisa
dijadikan pilihan untuk mencukupi kebutuhan vitamin buat bayi.
Jangan lupa untuk memperkenalkan
setiap makanan secara perlahan-lahan sesuai dengan tekstur yang tepat untuk
usia buah hati Anda. Berikut pilihan sumber vitamin untuk bayi:
1.
Air susu ibu (ASI).
Berdasarkan
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kandungan vitamin yang ada di dalam ASI
yakni vitamin A, D, E, hingga K. Di samping vitamin larut lemak tersebut ada
juga vitamin larut air yang terkandung di dalam ASI yakni jenis vitamin B dan
C.
Agar asupan
vitamin bayi lebih optimal, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak
sumber vitamin dari makanan maupun minuman.
Ini karena
ternyata makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin di
dalam ASI. Ambil contohnya, jumlah vitamin B1 dan vitamin B2 di dalam ASI
sebenarnya terbilang tinggi.
Namun
sebaliknya, jumlah vitamin B6, B9, dan B12 terbilang rendah pada ibu dengan
kondisi kurang gizi. Ibu yang sedang dalam masa menyusui perlu menambahkan
asupan makanan atau suplemen dengan kandungan vitamin B6.
Ini karena
vitamin B6 berperan penting dalam tahap awal perkembangan sistem saraf bayi.
Berbeda dengan vitamin B12 yang cukup didapatkan dari makanan harian saja. Akan
tetapi, untuk beberapa kondisi tertentu yang tidak memungkinkan pemberian ASI,
Anda bisa memberikan susu formula untuk bayi sesuai saran dokter.
2.
Sayur dan buah-buahan.
Selain banyak
mengandung mineral dan serat, aneka sayur dan buah-buahan juga merupakan sumber
makanan yang kaya akan vitamin. Bahkan, bisa dikatakan bahwa semua jenis
vitamin, baik vitamin larut lemak maupun larut air, terdapat di dalam berbagai
sayur dan buah-buahan.
Buah yang bisa
Anda berikan meliputi buah apel, pisang, pepaya, naga, kiwi, semangka, mangga,
alpukat, dan lainnya sebagai camilan bayi. Sementara sayuran untuk bayi bisa
mencakup bayam, jagung, brokoli, wortel, labu, dan lain sebagainya.
Apa dampaknya jika asupan vitamin
bayi kurang?
Memenuhi kebutuhan vitamin untuk bayi
setiap harinya bukan hanya berguna untuk melengkapi asupan zat gizinya. Di sisi
lain, kebutuhan vitamin yang tidak tercukupi dengan baik dapat menimbulkan
berbagai masalah gizi dan kesehatan bayi.
Itulah mengapa Anda dianjurkan untuk
membujuk agar bayi yang susah makan untuk mau makan gina memenuhi kebutuhan
vitaminnya. Beberapa asupan vitamin yang jika kurang dapat menyebabkan kondisi
medis yaitu vitamin D dan vitamin B12.
Bayi yang kekurangan asupan vitamin D
berisiko mengalami rakitis, sedangkan vitamin B12 berpeluang menimbulkan anemia
pada bayi.
Adakah makanan penambah nafsu makan
bayi?
Sebenarnya tidak ada makanan khusus
yang diyakini sebagai penambah nafsu makan bayi. Akan tetapi, makanan dengan
kandungan seng di dalamnya berpotensi membantu meningkatkan keinginan bayi
untuk makan.
Ini karena defisiensi atau kekurangan
seng pada seseorang, termasuk bayi, bisa berpengaruh pada selera dan nafsu
makannya.
Alhasil, bayi dengan asupan seng yang
kurang biasanya tampak lebih susah makan dan kerap menolak saat Anda tawarkan
berbagai makanan. Solusinya, Anda bisa memberikan makanan dengan kandungan seng
dan zat besi yang tinggi sebagai penambah nafsu makan bayi.
Ambil contohnya daging merah,
kacang-kacangan, telur, cokelat hitam (dark chocolate), keju, susu sapi,
serta susu. Agar dapat membuat resem menu MPASI bayi yang lebih bervariasi,
Anda bisa mengolah berbagai bahan makanan tersebut dengan dicampur bersama
bahan makanan lainnya. Mudahnya, Anda bisa menambahkan aneka sayur-sayuran
maupun buah.
Perlukah pemberian vitamin penambah
nafsu makan untuk bayi?
Selain dari makanan, tindakan yang
biasanya juga diupayakan orangtua sebagai Upaya penambah nafsu makan bayi
adalah dengan memberikannya vitamin.
Tak heran, ini karena vitamin
dipercaya dapat menjadi penambah nafsu makan bayi, membantu meningkatkan
kekebalan tubuh bayi, dan mempercepat penyembuhan saat bayi sakit.
Perlu Anda pahami bahwa sebenarnya
pemberian mineral maupun vitamin, termasuk sebagai penambah nafsu makan untuk
bayi, merupakan sebuah suplementasi atau pelengkap.
Dengan kata lain, vitamin ataupun
mineral hanya dianjurkan untuk diberikan kepada bayi dan anak-anak yang
mengalami kekurangan asupan zat gizi mikro (mikronutrien).
Kebutuhan zat gizi mikro untuk bayi
yang tidak dapat dipenuhi dari asupan makanan harian inilah yang akan dibantu
melalui pemberian vitamin.
Hanya saja, jika memang sekiranya
pemberian vitamin bisa membantu sebagai penambah nafsu makan bayi, Anda bisa
berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Panduan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bayi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar